Batam mempunyai banyak pelabuhan, salah satunya adalah pelabuhan Ferry internasional Batam Centre. Terletak di pusat kota Batam dan terhubung langsung dengan Mega Mall melalui jembatan penyeberangan dari pelabuhan ke dalam Mall.
Pelabuhan ini hanya melayani rute penyeberangan internasional menuju Singapura dan Johor (Malaysia). Sekilas gedungnya nampak indah, suasana pun kelihatan nyaman, namun ternyata di dalamnya ada banyak calo meskipun tidak segarang calo di terminal bus Kampung Rambutan di Jakarta Timur.
Bagi kawan-kawan yang hendak bepergian melalui pelabuhan ferry ini sebaiknya langsung menanyakan harga tiket ke counter-counter yang ada. Jangan sekali-kali menanyakan harga kepada orang di luar counter karena bisa dipastikan itu calo.
Setelah melalui petugas imigrasi di terminal pemberangkatan kita akan duduk menanti ferry di ruangan yang panas karena AC-nya mati. Mungkin masih hidup, hanya saja tidak berasa. Kemudian setelah ferry berlabuh di dermaga pemberangkatan, para petugas akan berteriak-teriak memanggil para penumpang yang hendak berlayar. "Malaysia... Malaysia... atau Singapura... Singapura", begitu kata petugas pelabuhan ketika ferry datang berdasarkan tujuan yang hendak kita tuju. Benar-benar sangat manual dan tradisional :)
Begitu ferry bergerak meninggalkan pelabuhan Batam Centre menuju ke lautan lepas maka kita akan melihat banner "Welcome to Batam" dan indahnya gedung masjid Raya Batam serta gedung2 lain dari tengah laut. Apalagi kalau malam hari, gemerlap lampu gedung Otorita Batam yang terletak di samping pelabuhan akan membuat suasana jadi lebih romantis dan menyenangkan.
Pelabuhan ini hanya melayani rute penyeberangan internasional menuju Singapura dan Johor (Malaysia). Sekilas gedungnya nampak indah, suasana pun kelihatan nyaman, namun ternyata di dalamnya ada banyak calo meskipun tidak segarang calo di terminal bus Kampung Rambutan di Jakarta Timur.
Bagi kawan-kawan yang hendak bepergian melalui pelabuhan ferry ini sebaiknya langsung menanyakan harga tiket ke counter-counter yang ada. Jangan sekali-kali menanyakan harga kepada orang di luar counter karena bisa dipastikan itu calo.
Setelah melalui petugas imigrasi di terminal pemberangkatan kita akan duduk menanti ferry di ruangan yang panas karena AC-nya mati. Mungkin masih hidup, hanya saja tidak berasa. Kemudian setelah ferry berlabuh di dermaga pemberangkatan, para petugas akan berteriak-teriak memanggil para penumpang yang hendak berlayar. "Malaysia... Malaysia... atau Singapura... Singapura", begitu kata petugas pelabuhan ketika ferry datang berdasarkan tujuan yang hendak kita tuju. Benar-benar sangat manual dan tradisional :)
Begitu ferry bergerak meninggalkan pelabuhan Batam Centre menuju ke lautan lepas maka kita akan melihat banner "Welcome to Batam" dan indahnya gedung masjid Raya Batam serta gedung2 lain dari tengah laut. Apalagi kalau malam hari, gemerlap lampu gedung Otorita Batam yang terletak di samping pelabuhan akan membuat suasana jadi lebih romantis dan menyenangkan.