Saya tiba di Pulau Batam. Baru pertama kali ini saya menjejakkan kaki di Pulau yang bersempadan dengan Singapura tersebut. Dilihat dari udara, rumah2 di kota Batam terlihat lebih teratur dan rapi, tidak berantakan seperti di Jakarta. Setibanya saya di Bandara Hang Nadim, saya segera ambil bagasi yang beratnya minta ampun. Maklum sekalian pindahan, jadi barang bawaannya banyak sekali. Setelah saya pikir2, ternyata bentuk bangunan Bandara Hang Nadim mirip sekali dengan kue, jadi lapar nih. Apalagi saya belum makan dari semalam.
Sepertinya aku akan jatuh cinta dengan kota ini. Suasana yang tenang, kota yang hijau, dikelilingi hutan. Benar2 kota idaman yang selama ini saya bayangkan. Sebuah kota yang berdampingan dengan alam. Oh indahnya... :)
Spanduk2 calon walikota dipajang di setiap sudut kota. Katanya nanti tanggal 5 Januari akan ada pilkada Kota Batam. Semoga saja pemilu yang akan diselenggarakan tidak akan merusak suasana indah kota hijau ini. Sebenarnya saya sebal dengan spanduk2 pilkada yang sering kurang menghargai estetika kota, tapi ya mau bagaimana lagi. Saya pun terpaksa pura2 tidak peduli.
Welcome to Batam ! Begitu sambutan sayang dari kakak dan istrinya yang menyambutku di rumah kontrakannya di bilangan Batam Centre. Terima kasih kak, mohon bimbingannya selama saya berada di kota ini :)
2 comments:
selamat jalan adikku...........smoga kamu menemukan apa yang ingin kau temukan..........
jaga diri............
jaga kesehatan...........
mbak slalu menghitung hari keberangkatanmu.........
dan sekarang kita berjauhan...........
ada rasa sedih...............
tapi aku harus mengerti..............
:(
hmm.. semoga betah di Kota Batam..
tapi ada juga yg blg BATAM - Begitu Anda Tiba Anda Menyesal...
Semoga itu bkn kenyataan bagi TS..
From anggota BBC (http://anggarda.co.cc)
Post a Comment